Buku melipat waktu dan menggunting jarak. Demikian kata Ustadz Habiburahman El Shirazy. Patut saja mengatakan itu, bagi tokoh sekaliber penulis novel-novel Islam yang dahsyat itu. Ia berkelana ke negeri-negeri Islam, berjumpa dengan tokoh-tokoh ulama, dari zaman baheula hingga kini, terutama melalui buku yang dibaca.
Tokoh lain, Dhee, personel AB Three dan novelis ternama, menyebut bahwa membaca buku adalah nafas kehidupan. Sementara bagiku pribadi, buku adalah pelarian. Karena aku terbatas dalam bergaul, tak punya kekuatan uang atau apapun untuk menembus pergaulan dengan orang-orang pintar, maka aku berinteraksi dengan orang-orang besar via membaca buku.
Dan terakhir, sebenarnya masih banyak, sangat mengagumkan kutipan dari Pak Hernowo, bahwa membaca itu sama dengan mengikat makna. Ketika kita membaca, sebenarnya kita berupaya mengenali diri sendiri (terutama kondisi mental dan pergulatan batin), melalui pengalaman dari orang lain (para penulis buku).
shiiip pergaulan yg hemat dan bermanfaat,lanjutkan!!!
BalasHapusBuku jadi sarana berbagai wawasan
BalasHapusbagus..mas..banyak baca buku ..ntar tambah bodoh kita..makin haus dngan ilmu...asyik nih sambil kerja sambil baca blog
BalasHapusmohon maaf mas, sedikit koreksi dee bukan anggota ABThree. Sama-sama trio juga, tapi dewi lestari tergabung di RSD: rida sita dewi
BalasHapus