Minggu, Maret 27, 2011

Konsistensi Berpikir Positif...

Mempertahankan pikiran positif dan memelihara prasangka baik sulitnya minta ampun. Konsistensi dan daya juang untuk mengendalikan akal pikiran agar tidak permanen dengan amarah dan kesedihan, butuh berbagai macam cara. Tidak hanya membentengi diri dengan nasehat-nasehat segar keagamaan, menatap berbagai hal baik di sekeliling, juga perlu dilengkapi dengan kepasrahan.

Ingin Beruntung

Bagaimana menghadapi tekanan berat seperti ini? Bukannya aku tak tahu cara bertahan, atau bersabar dengan kekecewaan berat seperti sekarang. Masalahnya, nasib seperti berpesta atas seluruh kesialan aku. Rasanya semua kekuatan bersekongkol dan begitu menikmati menghancurkan ketahanan diri. Jika berbuat keliru, aku mendapat hukuman keras. Jika berbuat baik, berbalas racun. Entah apa lagi yang harus dilakukan.

Selasa, Maret 15, 2011

The Story of My Former Boss: Extravaganza Duka

Ditangan orang-orang bengis, maka tangis berubah menjadi kisah politis...


Empat puluh hari kematian seseorang adalah bau hangat yang masih terendus. Nuansa khidmat dan penuh hormat, akan larut di batin orang-orang yang tunduk pada kaidah perputaran nasib. Inilah petikan hikmah kematian, yang berlaku bagi siapapun sahaja. Bahwa kematian adalah garis takdir yang tak bisa digeser, tetapi orang-orang yang hidup mestinya tidak memetik manfaat lain, kecuali mendaras doa dan shodakoh kebaikan.

Senin, Maret 14, 2011

Kuatkanlah...




Menghadang keburukan diri sendiri jauh lebih sulit daripada sekedar mematahkan "ancaman" dari luar. Pantas saja, banyak orang yang menjulang dalam sukses dan kemakmuran, tetapi tak bisa lepas dari kejelekan personal. Menjadi orang pemarah, egois, sombong, aniaya terhadap mahluk lain (terutama yang tidak berdaya).