Selasa, Januari 19, 2010

Ragam Cerita Gara-Gara Facebook!


Peringatan: Facebook bisa menyebabkan kanker (kantong kering karena dipecat kerja, perintah bos terbengkalai, karuan aja didepak!); serangan jantung (kalau isteri iseng ngintip account suami dan melihat pose begitulah...); Impotensi (maksudnya potensi kreatif anda gugur gara-gara kelelahan meladeni situs jejaring sosial ini); tapi jelas tidak akan mengganggu kehamilan dan janin.

Cuma, menurut Doktor Joel Gold, seorang psikiater dan asisten profesor di bidang psikiatri dari New York University, facebook bisa mengganggu kejiwaan. Nama penyakitnya keren abis: Delusi Internet.


Duhai jangan main copy paste karena alasan praktis. Meski kepepet, sempatkan dulu periksa siapa yang akan anda posting. Jangan salah kirim ucapan Ultah untuk"kawan tapi mesra"yang malah terus nyasar ke isteri. Berabe... Nanti dijadiin proyek Pansus sama tetangga sekitaran. Eh, si Endi tadi malem ribut sama istrinya, lho? Nah, begitu kurang lebih yang akan terjadi di ruang sidang kaum Ibu, sembari belanja sayuran sama sesama Anggota Dewan Perempuan Ribut di kampung...

Bagaimana tidak. Seorang kawan bertutur kejadian seperti itu. Ceritanya posting selamat ultah sama yang lain, eh, untuk isteri juga mengirim dengan ucapan yang mirip, lupa mengganti kalimat.

Kealpaan dalam menulis status, bisa juga berurusan dengan skor atau malah vonis hukuman. Dulu, waktu ramai Gozila versus Cicak, juga ada seorang anggota polisi yang memamki-maki publik. Sontak ia mendapat teguran dari korps kepolisian. Juga yang berujung ke pengadilan, dengan delik fitnah dan penghinaan. Di Liga Inggris, seorang pemain sepakbola yunior dari Porstmouth, menulis Semoga kita kalah hari ini (saat itu menjelang laga antara Porstmouth versus Arsenal). Celakanya, dalam pertarungan, ternyata Porstmouth dicukur The Gunner dengan skor telak: 4:0...

Lain perkara kalau ada unsur kesengajaan. Misalnya biar terkesan status-nya selalu banyak yang menanggapi. Masih cerita dari kawan. Dia sengaja bikin empat sampai lima account dengan nama dan foto berbeda. Fungsinya mengerek gengsi. Jadi, untuk account asli selalu membuat status heboh. Lantas, kalau tak ada respon dari mana-mana, gampang saja. Bikin aja tanggapan dari account lain, yang sejatinya milik dia sendiri.


Beberapa Kejadian

Urusan status dalam facebook ternyata juga jadi lahan buku. Seperti sebuah terbitan Berjudul Gara-Gara Facebook. Sebelum ke situ, simak dulu cerita-cerita ini:

1. Buronan Balik ke Sel
Karena kasus penipuan di Mexico, bernama Maxi Sopo, terpaksa kudu balik ke sel-nya di Mexico. Gara-gara kebelet nulis status ke kawan-kawannya. Meski profil ia rahasiakan, tetapi kawan-kawan yang ia kirim kabar tidak. Dia kemudian terlacak via Facebook dan Myspace.

2. Tawuran karena Facebook.
Tak terima pacarnya dimaki-maki lewat facebook, Steven Liang (23), warga Jalan Ploso Timur, mencoba mengklarifikasi ke Paulus dan Lia. Kedua orang itu selalu meneror Rini, pacar Steven, dengan makian dan ancaman melalui account facebooknya. "Karena tak terima, korban minta bertemu dengan orang yang meneror pacarnya," ujar Kasat Rekrim Polres Surabaya Utara, AKP Dolly A Primanto, kepada wartawan di mapolres, Jalan Bubutan, Sabtu (12/12/2009).

Pertemuan pun disepakati di Jalan Pirngadi. Namun saat datang ke jalan yang berdekatan dengan Polres Surabaya itu, masing-masing pihak rupanya membawa banyak teman. Steven membawa 3 orang teman, sedangkan Paulus membawa lebih dari 10 orang termasuk adiknya, Tonny Wijaya (23) yang tak lain adalah suami Lia dan Wahyudi Mokoagao (23), warga Jalan Setro.

Pertemuan yang rencananya hendak mengajak damai itu malah berubah menjadi pertengkaran akibat kedua kubu tak mau saling mengalah. Karena kalah jumlah, Steven pun dihajar oleh kubu Paulus. Kepala dan wajah Steven dipukul dengan helm dan mobilnya dilempar dengan batu paving sehingga kacanya pecah.

3. Pelamar Kerja ditolak
Detiknet pernah mempublish hasil temuan di luar negeri, bahwa 1 dari 10 pelamar ditolak gara-gara facebook. Kenapa? Perusahaan melacak kebenaran curiculum vitae si pelamar, dan melihat facebook yang dimiliki. Wah, isinya ternyata rajin memaki rasis, dan doyan menayang gambar-gambar seronok.

4. Pekerja Dipecat
Tadi yang cari kerja, kiini kisah pekerja yang pastinya bakal jadi pelamar (gara-gara dipecat di tempat kerja lama). Kerajinan facebook bisa membuat orang lupa sama tugas. Lebih ruwet kalau fasilitas kantor malah jadi fasilitas seperti warnet, online melulu. Jelas dong, perusahaan sewot. Ujung-ujungnya, ya itu tadi, sayoara...

5. Kriminalisasi
Tak perlu detil. Meski tak sedikit delik kriminal gara-gara Facebook ini. Pembunuhan, kekerasan seksual, perampokan dan sejenisnya, seolah jadi efek samping. Sudah tentu, sebisa mungkin kita hindari. Jelas sudah, teknologi memang selalu menjadi pedang bermata dua.

6. Gangguan Jiwa
Sebuah riset mengingatkan penyakit Delusi Internet. Kurang lebihnya, perasaan was-was bahwa ruang privasi kita akan tersebar via perangkat komunikasi di internet, seperti facebook, twiter, youtube dan sejenisnya. Lebih-lebih bagi anda yang masuk jajaran elit sosial dan ekonomi tinggi. Pasti banyak yang iseng ingin mengganggu. Tapi, tentu jangan sampai berlebihan dan mengganggu stabilitas psikologis anda.


Buku Gara-Gara Facebook
Baru-baru ini, ada juga buku yang menuang berbagai kisah seru gara-gara facebook. Buku suntingan dari M. Solahudin, terbitan Leutika Publishing, November 2009 ini lumayan lengkap. Mulai dari cerita gembong narkoba yang ditangkap ---gara-gara keranjingan facebook. Beragam kisah lain juga tertuang.
Dari kehidupan pribadi, sosial, hukum sampai dengan politik. Semua dirangkum secara rapi oleh pihak penerbit. Buku yang bercover biru dan bergambar seorang anak balita mengenakan ikat kepala hitam ini merupakan buku pertama yang dicetak mengenai kisah-kisah para pengguna Facebook. Selamat membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar